Minggu, 17 Mei 2015

Mari Bertanam Secara Hidroponik !

Apa itu hidroponik ?
Hidroponik adalah suatu cara bercocok tanam tanpa tanah. Karena tidak menggunakan tanah, tanaman hidroponik mendapatkan unsur haranya melalui air yang sudah diberi nutrisi.
Mengapa berhidroponik ?
Karena sayuran hidroponik bebas pestisida, pertumbuhannya juga lebih cepat karena unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat kita atur melalui pemberian nutrisi.
Foto saat ayah saya berkunjung ke Kebun Sayur Surabaya di daerah Ketintang

Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik
Banyak orang bilang modal untuk berhidroponik sangat besar, lebih besar dari bercocok tanam secara konvensional (dengan tanah). Ungkapan tersebut memang benar, untuk satu instalasi hidroponik profesional dapat menelan biaya hingga satu jutaan. Tetapi, jangan coba bandingkan harga sayuran konvensional dengan sayuran hidroponik. Pernah saya lihat di salah satu supermarket besar di Surabaya, satu ikat bayam yang biasanya dijual 1000 rupiah, dapat dijual sebesar 10.000 rupiah dengan sistem hidropnik. Coba bayangkan ! Modal yang mahal juga sebanding dengan kualitas sayur yang dihasilkan, bagi sebagian orang hidroponik juga menjadi sebuah hobi, hobi yang mendatangkan keuntungan tentunya. Hidroponik juga dapat memperindah rumah anda dengan hijaunya sayuran-sayuran anda. Anda juga dapat menikmati sayur hasil kebun sendiri.
Dari Mana Saya Harus Memulainya ?
Anda tidak perlu berlatar belakang pertanian untuk memulai berhidroponik, anda hanya butuh kesabaran dan keuletan untuk memulai berhidroponik.
  1. Pilih sistem apa yang ingin anda gunakan (artikel tentang sistem hidroponik akan saya tulis sesegera mungkin) Saran saya, jangan menggunakan sistem yang terlalu rumit (nft, dft, dll.) Gunakanlah sistem yang mudah dan sederhana seperti sistem wick atau rakit apung
    Sistem wick cabe rawit
  2. Siapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti bak plastik sebagai tempat nutrisi, penutup bak plastik (dapat menggunakan gabus, impraboard, dll.), netpot (dapat digantikan dengan gelas plastik bekas), media tanam biasanya menggunakan rockwool, dan tidak lupa benih tanaman. Saran saya gunakanlah benih kangkung sebagai percobaan pertama anda, karena kangkung termasuk tanaman yang mudah ditanam.
  3. Bergabunglah dengan grup hidroponik misalnya di facebook supaya kita bisa share tentang tanaman kita agar hasilnya lebih memuaskan.
  4. Pantau terus pertumbuhannya, dan
  5. Panen !!!
Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya ! Jangan lupa tinggalkan komentar ya :)
Silahkan share artikel ini ataupun save foto di blog ini, tapi jangan lupa cantumkan sumbernya ya !

7 komentar:

  1. Kalo boleh tanya enak nanem pake cara hidroponik ato tanah nih?

    BalasHapus
  2. Tergantung sih, kalo punya lahan luas bisa aja nanem pake tanah. Berhubung saya gapunya lahan luas jadinya ya pake hidroponik aja hehe :) terimakasih sudah berkunjung

    BalasHapus
  3. Kalo boleh tau nama grup Facebooknya apa yaaa?Saya mau join mungkin bermanfaat....thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak kok. Ada Hidroponiku, Belajar Bareng Hidroponik, Hidrofun, dll. Terimakasih ya sudah berkunjung :)

      Hapus
  4. gmn ya kalau utk skala bisnis,,soalnya dtmpt saya harga sayuran relatif murah brkisar 2000-2500,apakah masih bagus gk pluang untuk berbisnis hdroponik,,saoalnya kalau mau jual ke supermarket masih sedikt skli supermarketnya,,cuma ada 2,itupun udah ada yg masok,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah berkunjung 😊 Biasanya sih hidroponik ini menyasar ke sayuran eksklusif spt selada, dkk. Tapi nggak selalu sayuran eksklusif kok, misal : kangkung. Secara, kangkung itu gampang tumbuh dan 2 minggu sudah bisa dipanen. Jadi masih nutut dgn harga pasaran 😊

      Hapus
    2. Terimakasih sudah berkunjung 😊 Biasanya sih hidroponik ini menyasar ke sayuran eksklusif spt selada, dkk. Tapi nggak selalu sayuran eksklusif kok, misal : kangkung. Secara, kangkung itu gampang tumbuh dan 2 minggu sudah bisa dipanen. Jadi masih nutut dgn harga pasaran 😊

      Hapus